Selasa, 26 Agustus 2014

APLIKASI KOMPUTER "Pengertian komputrer"

Pengertian komputer         Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.        Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum dalam bentuk print out (kertas).        Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer. 

KELISTRIKAN "Klakson"

A.    Klakson
1.      Fungsi
           Klakson berfungsi untuk memberikan tanda kepada pengendara lain atau pengguna jalan lain yang berada didepan agar memberikan jalan atau berhati-hati.
           Jenis klakson listrik yang sering kita jumpai di kendaraan, ada beberapa model dan bentuk.  Misalnya klakson dengan plat getar dan model rumah keong. Selain listrik ada pula klakson yang menggunakan tekanan udara, jenis klakson ini disebut klakson udara yang biasa dipergunakan pada kendaraan besar.
2.     Gambar Rangkaian

Gambar 1. Rangkaian Klakson
            Nama – nama komponen rangkaian klakson:
a)      Klakson (Horn), Fungsinya untuk memberikan tanda degan bunyi  (pip) kepada pengendara lain atau pengguna jalan lain yang berada didepan agar memberikan jalan atau berhati-hati.
b)      Saklar klakson, Fungsinya untuk menghubungkan dan meutuskan arus.
c)      Sikring (Fuse), Fungsinya untuk pengaman terhadap kerusakan jaringan sistem penerangan dan hubungan singkat.
a)      Baterai, Fungsinya:
1)      Memberikan tenaga listrik pada putaran awal mesin (stater).
2)      Menstabilkan tegangan pada sistem kelistrikan.

3)      Menyediakan tenaga listrik untuk aksesoris dan instrumen lainnya.

KELISTRIKAN "Rangkaian Lampu Kepala"

A.    Lampu Kepala
1.      Fungsi
           Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.
2.      Gambar Rangkaian

Gambar 1. Rangkaian Lampu Kepala Dengan 2 Relay
            Nama – nama komponen rangkaian lampu kepala dengan 2 relay:
a)      Lampu depan (Head Lamp), Fungsinya memberikan penerangan untuk bagian depan kendaraan terutama bila berjalan di malam hari dan waktu-waktu tertentu seperti cuaca berkabut, hujan lebat dan situasi lainnya yang memerlukan penerangan.
b)      Relay, Fungsinya untuk menciptakan arus seperti yang dihasilkan langsung dari bateri, agar beban kerja baterai berkurang.

Gambar 1. Relay
c)      Saklar pembagi (Saklar Dim), Fungsinya untuk menyalakan lampu jarak jauh dan dekat.
d)     Saklar utama, Fungsinya dipakai untuk memudahkan penyalaan lampu baik lampu kota, lampu kepala atau sebaliknya.
e)      Sikring (Fuse), Fungsinya untuk pengaman terhadap kerusakan jaringan sistem penerangan dan hubungan singkat.

Gambar 1. Sikring (Fuse)
f)       Baterai, Fungsinya:
1)      Memberikan tenaga listrik pada putaran awal mesin (stater).
2)      Menstabilkan tegangan pada sistem kelistrikan.

3)      Menyediakan tenaga listrik untuk aksesoris dan instrumen lainnya.

TEKNIK SEPEDA MOTOR 'Rem"

A.    FUNGSI REM
Untuk mengurangi kecepatan laju percepatan laju sepeda motor dan menghentikannya.
Prinsip sistem pengereman adalah merubah energi kinetic menjadi energi panas dalam bentuk gesekan.
B.     MACAM-MACAM REM
1.      Rem Tromol

Gambar 1. Rem Tromol
Nama komponen rem tromol:
1.      Tromol       
2.      Kampas rem           
3.      Bubungan rem
4.      Sepatu rem
5.      Pegas pengambali
6.      Anchor-Pin
2.      Rem Cakram

Gambar 1. Rem Cakram
Nama komponen rem tromol:
1.      Kaliper
2.      Pegas penahan       
3.      Cakram (Piringan)
4.      Balok rem (Pad)
5.      Sil karet
6.      Piston

7.      Baut nipel

TEKNIK SEPEDA MOTOR "EFI"

A.    PERKEMBANGAN SISTEM EFI
            Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang  sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk ( intake manifold ). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan  Electronic Fuel Injection  (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management.
            Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada sepeda motor komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.

B.     PRINSIP KERJA SISTEM EFI
            Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalur kan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar.  Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung intake manifold/manifold masuk sebelum  inlet valve  (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan bahan bakar.
            Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.

C.    KONSTRUKSI DASAR SISTEM EFI
            Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; a) sistem bahan bakar (fuel system), b) sistem kontrol elektronik (electronic control system), dan c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction system). Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini.
            Jumlah komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi kerja mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000 dan penempatan komponen sistem EFI pada Honda Supra X 125.

D.    SISTEM BAHAN BAKAR EFI
            Komponen-komponen yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan bakar (fuel pump), pompa bahan bakar (fuel pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi) pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar. Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan menyemprotkan /menginjeksikan bahan bakar. 

            Adapun fungsi masing-masing komponen pada sistem bahan bakar tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Fuel suction filter ; menyaring kotoran agar tidak terisap pompa bahan bakar
2.      Fuel pump module ; memompa dan mengalirkan bahan bakar dari tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam sistem bahan bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin berubahubah.
3.      Fuel pressure regulator;  mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm , 43 psi). Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm , 43 psi))  pressure regulator   mengembalikan bahan bakar ke dalam tangki. 
4.      Fuel feed hose;  slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan minimal sebesar tekanan yang dihasilkan oleh pompa. 
5.      Fuel Injector;  menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake manifold) sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang ke  throttle body . Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu pembukaan nozel/injektor .  Lama dan banyaknya penyemprotan diatur oleh ECM ( Electronic/Engine Control Module ) atau ECU ( Electronic Control Unit ).


MOTOR BENSIN "Timing-Belt"

JOB SHEET
Motor Bensin
(Timing Belt)

1.    Tujuan praktek
a.    Mahasiswa mengetahui fungsi timing belt
b.    Mahasiswa mengetahui proses kerja timing belt
c.    Mahasiswa mampu membongkar, mendiagnosa dan memasang timing belt.

2.    Alat dan bahan
a.    Alat                                                          
o Kunci shock  satu set
o Kunci pas ring atu set
o Palu-palu
o Obeng satu set
o Alat pembersih
o Tang penjepit
o Trecker pully
b.    Bahan
o Satu buah mesin praktek

3.    Keselamatan kerja
a.    Ikuti peraturan dan persyaratan yang telah di tetapkan di laboratorium
b.    Ikuti prosodur kerja yang telah di instruksikan oleh instruktur

4.    Langkah kerja
a.    Langkah pembongkaran
o Lepaskan selang radiator dan klemnya menggunakan tang
o Lepaskan baut pengikat radiator dengan kunci ring 12
o Angkat radiator dari dudukannya
o Lepas kipas radiator dengan menggunakan kunci ring 10
o Lepaskan pully
o Lepaskan tali van belt
o Lepaskan pully dengan menggunakan trecker pully atau pencungkil
o Lepaskan semua baut pengikat cover timing belt denag menggunakan kunci 12 dan 10
o Lepaskan cover timing belt
o Lepaskan baut pengikat tensioner timing belt pada poros nok denagn kunci shock 19
o Lepaskan tensioner dari dudukannya
o Lepaskan baut pengikat gigi timing belt pada poros nok dengan kunci shock 19
o Lepaskan timing belt yang terpasang pada dudukannya sampai keluar
b.    Langkah membersihkan dan mendiagnosa
o Bersihkan komponen dengan cairan pembersih dan lap dengan menggunakan kain halus
o Periksa kondisi timing belt kemungkinan retak
o Periksa kondisi tensioner kemungkinan aus atau retak.
a.    Langkah perakitan / pemasangan
o Putarlah posisi poros engkol sehingga tanda timing yang ada menghadap ke tanda pada pully atau piston pada posisi top 1
o Putar posisi poros nok sehingga tanda yang ada pada pully timing menghadap ke atas atau posisi katup pada posisi top 1 atau kompresi no.1 ( katup buang dan katup masuk piston no.1 tertutup )
o Pasanglah timing belt pada dudukannya sesuai dengan tanda atau titik yang ada ada v-belt sejajar dengan tanda yang ada pada pully di poros nok.
o Pasang baut pengikatnya dengan menggunkan kunci shock 19
o Pasang tensioner timing belt serta baut pengikatnya dengan menggunkan kunci ring 10
o Pasang covertiming belt dan keraskan semua baut pengikatnya dengan menggunakan kunci ring shock 19
o Pasanglah pully serta tali kipasnya
o Pasanglah kipas serta baut pengikatnya dengan kunci ring 10
o Pasanglah kipas serta baut pengikatnya dengan kunci ring 10
o Pasanglah radiator serta baut pengikatnya dengan kunci ring 12
o Pasanglah selang radiator serta klem pengikatnya dengan menggunakan kunci tang.