Pengertian komputer Komputer
adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah
yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan
orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika,
dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri.
Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika,
tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika. Secara luas, Komputer dapat
didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa
komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk
menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun
komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse
dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan
tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum
dalam bentuk print out (kertas). Dalam definisi seperti itu terdapat
alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai
dari abakus dan
seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer.
Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer"
adalah "yang memproses informasi"
atau "sistem pengolah informasi."Saat ini, komputer
sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih,
sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam
sejarah komputer.
Selasa, 26 Agustus 2014
KELISTRIKAN "Klakson"
A. Klakson
1. Fungsi
Klakson berfungsi untuk memberikan tanda kepada pengendara
lain atau pengguna jalan lain yang berada didepan agar memberikan jalan atau
berhati-hati.
Jenis klakson listrik yang sering kita jumpai di
kendaraan, ada beberapa model dan bentuk.
Misalnya klakson dengan plat getar dan model rumah keong. Selain listrik
ada pula klakson yang menggunakan tekanan udara, jenis klakson ini disebut
klakson udara yang biasa dipergunakan pada kendaraan besar.
2. Gambar
Rangkaian
Gambar
1. Rangkaian Klakson
Nama
– nama komponen rangkaian klakson:
a) Klakson
(Horn), Fungsinya untuk memberikan tanda degan bunyi (pip) kepada pengendara lain atau pengguna
jalan lain yang berada didepan agar memberikan jalan atau berhati-hati.
b) Saklar
klakson, Fungsinya untuk menghubungkan dan meutuskan arus.
c) Sikring
(Fuse), Fungsinya untuk
pengaman terhadap kerusakan jaringan sistem penerangan dan hubungan singkat.
a)
Baterai, Fungsinya:
1) Memberikan tenaga listrik
pada putaran awal mesin (stater).
2) Menstabilkan tegangan pada
sistem kelistrikan.
3) Menyediakan tenaga listrik
untuk aksesoris dan instrumen lainnya.
KELISTRIKAN "Rangkaian Lampu Kepala"
A. Lampu
Kepala
1. Fungsi
Lampu
ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam
hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala
lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu
kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar.
Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola
lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya
filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak
digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.
2. Gambar
Rangkaian
Gambar 1.
Rangkaian Lampu Kepala Dengan 2 Relay
Nama
– nama komponen rangkaian lampu kepala dengan 2 relay:
a)
Lampu depan (Head Lamp), Fungsinya memberikan
penerangan untuk bagian depan kendaraan terutama bila berjalan di malam hari
dan waktu-waktu tertentu seperti cuaca berkabut, hujan lebat dan situasi
lainnya yang memerlukan penerangan.
b) Relay,
Fungsinya untuk menciptakan arus seperti yang dihasilkan
langsung dari bateri, agar beban kerja baterai berkurang.
Gambar
1. Relay
c)
Saklar pembagi (Saklar Dim), Fungsinya untuk
menyalakan lampu jarak jauh dan dekat.
d)
Saklar utama, Fungsinya dipakai untuk
memudahkan penyalaan lampu baik lampu kota, lampu kepala atau sebaliknya.
e)
Sikring (Fuse), Fungsinya untuk
pengaman terhadap kerusakan jaringan sistem penerangan dan hubungan singkat.
Gambar 1. Sikring (Fuse)
f)
Baterai, Fungsinya:
1) Memberikan tenaga listrik
pada putaran awal mesin (stater).
2) Menstabilkan tegangan pada
sistem kelistrikan.
3) Menyediakan tenaga listrik
untuk aksesoris dan instrumen lainnya.
TEKNIK SEPEDA MOTOR 'Rem"
A.
FUNGSI REM
Untuk
mengurangi kecepatan laju percepatan laju sepeda motor dan menghentikannya.
Prinsip
sistem pengereman adalah merubah energi kinetic menjadi energi panas dalam
bentuk gesekan.
B.
MACAM-MACAM
REM
1.
Rem Tromol
Gambar 1. Rem Tromol
Nama
komponen rem
tromol:
1. Tromol
2. Kampas
rem
3. Bubungan
rem
4.
Sepatu rem
5.
Pegas pengambali
6.
Anchor-Pin
2.
Rem Cakram
Gambar
1. Rem Cakram
Nama
komponen rem
tromol:
1. Kaliper
2. Pegas penahan
3. Cakram (Piringan)
4. Balok rem (Pad)
5.
Sil karet
6.
Piston
7.
Baut nipel
TEKNIK SEPEDA MOTOR "EFI"
A.
PERKEMBANGAN SISTEM EFI
Sistem bahan bakar tipe injeksi merupakan
langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada sepeda motor. Tipe injeksi
sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah terbatas pada
tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi
sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi
kontinyu (K-Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke
setiap saluran masuk ( intake manifold ). Sedangkan sistem injeksi
elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya
dilakukan secara elektronik. Sistem EFI kadang disebut juga dengan EGI
(Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol Injection), PGM-FI
(Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management.
Penggunaan sistem bahan bakar injeksi pada
sepeda motor komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah satu
contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu
pada Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed
Fuel Injection) atau sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum,
penggantian sistem bahan bakar konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar
dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin (power) yang lebih baik,
akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan bakar
yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang
lebih sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu,
kelebihan dari mesin dengan bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah
dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta tidak terpengaruh pada
temperatur di lingkungannya.
B.
PRINSIP KERJA SISTEM EFI
Istilah sistem injeksi
bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang menyalur kan
bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk
mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin berbahan bakar
bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung
intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve
terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah
bercampur dengan bahan bakar.
Secara ideal,
sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang disemprotkan agar
dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat sesuai
kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat
itu. Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar
perubahan kondisi operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja
mesin yang tetap optimal.
C.
KONSTRUKSI DASAR SISTEM EFI
Secara umum,
konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem utama, yaitu; a)
sistem bahan bakar (fuel system), b) sistem kontrol elektronik (electronic
control system), dan c) sistem induksi/pemasukan udara (air induction
system). Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini.
Jumlah
komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap jenis
sepeda mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja
sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang lebih
optimal pula. Dengan semakin
lengkapnya komponen-komponen sistem EFI (misalnya sensor-sensor), maka
pengaturan koreksi yang diperlukan untuk mengatur perbandingan bahan bakar dan
udara yang sesuai dengan kondisi kerja
mesin akan semakin sempurna. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh skema
rangkaian sistem EFI pada Yamaha GTS1000 dan penempatan komponen sistem EFI
pada Honda Supra X 125.
D.
SISTEM BAHAN BAKAR EFI
Komponen-komponen
yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar ke mesin terdiri dari tangki bahan
bakar (fuel pump), pompa bahan bakar
(fuel pump), saringan bahan bakar (fuel filter), pipa/slang penyalur (pembagi) pengatur tekanan bahan bakar (fuel pressure regulator), dan injektor/penyemprot bahan bakar.
Sistem bahan bakar ini berfungsi untuk menyimpan, membersihkan, menyalurkan dan
menyemprotkan /menginjeksikan
bahan bakar.
Adapun fungsi masing-masing komponen pada
sistem bahan bakar tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Fuel suction filter ; menyaring kotoran agar tidak terisap
pompa bahan bakar
2.
Fuel pump module ; memompa dan mengalirkan bahan bakar
dari tangki bahan bakar ke injektor. Penyaluran bahan bakarnya harus lebih
banyak dibandingkan dengan kebutuhan mesin supaya tekanan dalam sistem bahan
bakar bisa dipertahankan setiap waktu walaupun kondisi mesin berubahubah.
3.
Fuel pressure regulator;
mengatur tekanan bahan bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar
tetap/konstan. Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan dipertahankan
pada 294 kPa (3,0 kgf/cm , 43 psi). Bila bahan bakar yang dipompa menuju
injektor terlalu besar (tekanan bahan bakar melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm , 43
psi)) pressure regulator mengembalikan bahan bakar ke dalam
tangki.
4.
Fuel feed hose;
slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju injektor. Slang
dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa dengan tekanan minimal
sebesar tekanan yang dihasilkan oleh pompa.
5.
Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk
(intake manifold) sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang ke
throttle body . Volume
penyemprotan disesuaikan oleh waktu pembukaan nozel/injektor . Lama dan banyaknya penyemprotan diatur oleh
ECM ( Electronic/Engine Control Module ) atau ECU ( Electronic
Control Unit ).
MOTOR BENSIN "Timing-Belt"
JOB SHEET
Motor Bensin
(Timing Belt)
1. Tujuan
praktek
a. Mahasiswa
mengetahui fungsi timing belt
b. Mahasiswa
mengetahui proses kerja timing belt
c. Mahasiswa
mampu membongkar, mendiagnosa dan memasang timing belt.
2. Alat
dan bahan
a.
Alat
o Kunci
shock satu set
o Kunci
pas ring atu set
o Palu-palu
o Obeng
satu set
o Alat
pembersih
o Tang
penjepit
o Trecker
pully
b. Bahan
o Satu
buah mesin praktek
3. Keselamatan
kerja
a. Ikuti
peraturan dan persyaratan yang telah di tetapkan di laboratorium
b. Ikuti
prosodur kerja yang telah di instruksikan oleh instruktur
4. Langkah
kerja
a. Langkah
pembongkaran
o Lepaskan
selang radiator dan klemnya menggunakan tang
o Lepaskan
baut pengikat radiator dengan kunci ring 12
o Angkat
radiator dari dudukannya
o Lepas
kipas radiator dengan menggunakan kunci ring 10
o Lepaskan
pully
o Lepaskan
tali van belt
o Lepaskan
pully dengan menggunakan trecker pully atau pencungkil
o Lepaskan
semua baut pengikat cover timing belt denag menggunakan kunci 12 dan 10
o Lepaskan
cover timing belt
o Lepaskan
baut pengikat tensioner timing belt pada poros nok denagn kunci shock 19
o Lepaskan
tensioner dari dudukannya
o Lepaskan
baut pengikat gigi timing belt pada poros nok dengan kunci shock 19
o Lepaskan
timing belt yang terpasang pada dudukannya sampai keluar
b. Langkah
membersihkan dan mendiagnosa
o Bersihkan
komponen dengan cairan pembersih dan lap dengan menggunakan kain halus
o Periksa
kondisi timing belt kemungkinan retak
o Periksa
kondisi tensioner kemungkinan aus atau retak.
a. Langkah
perakitan / pemasangan
o Putarlah
posisi poros engkol sehingga tanda timing yang ada menghadap ke tanda pada
pully atau piston pada posisi top 1
o Putar
posisi poros nok sehingga tanda yang ada pada pully timing menghadap ke atas
atau posisi katup pada posisi top 1 atau kompresi no.1 ( katup buang dan katup
masuk piston no.1 tertutup )
o Pasanglah
timing belt pada dudukannya sesuai dengan tanda atau titik yang ada ada v-belt
sejajar dengan tanda yang ada pada pully di poros nok.
o Pasang
baut pengikatnya dengan menggunkan kunci shock 19
o Pasang
tensioner timing belt serta baut pengikatnya dengan menggunkan kunci ring 10
o Pasang
covertiming belt dan keraskan semua baut pengikatnya dengan menggunakan kunci
ring shock 19
o Pasanglah
pully serta tali kipasnya
o Pasanglah
kipas serta baut pengikatnya dengan kunci ring 10
o Pasanglah
kipas serta baut pengikatnya dengan kunci ring 10
o Pasanglah
radiator serta baut pengikatnya dengan kunci ring 12
o Pasanglah
selang radiator serta klem pengikatnya dengan menggunakan kunci tang.
Langganan:
Postingan (Atom)